Powered By Blogger

Senin, 28 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan


Bilqis, ia seorang bayi yang mengidap penyakit atresia billier, yaitu suatu keadaan dimana saluran empedu tidak berkembang secara normal. umur 50 hari dioperasi untuk mengangkat saluran empedu kemudian ke usus 12 jari, ternyata hasil hatinya sudah hitam dan rusak.Tubuh mungilnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Ciri fisik yang tidak biasa pada bayi usia di bawah lima tahun. Senyum kecilnya menyiratkan kesakitan yang tidak bisa diungkapkan. Bibir kecilnya seolah berkata ‘Aku ingin sembuh’.
Adalah perjuangan gigih sepasang orang tua untuk menyelamatkan anaknya. Usaha keras untuk menyelamatkan kehidupan dari anugrah terindah yang pernah diberikan Allah pada mereka, sekaligus ujian terberat dalam kehidupan mereka. Adalah Bilqis Anindya, putri dari Dewi Farida dan Doni Ardianta Passa yang beralamat di Jl Kramat sentiong, Gg Mesjid No E 87 F, RT 007/RW 06, Jakarta. Bocah lucu ini menderita atresia bilier. kemungkinan sembuhnya cukup besar, hanya memang memakan biaya yang sangat besar pula. Rasa cinta yang sedemikian besar, serta bentuk pertanggung jawaban atas karunia Allah dalam wujud Bilqis menuntut Dewi Farida untuk mengumumkan kegundahannya.
Bilqis yang lahir pada 20 Agustus 2008 ini baru diketahui mengidap Atresia Bilier saat usianya menginjak 2 minggu. Sekujur tubuhnya menghitam dan kekuningan. Perutnya buncit dan gatal diseluruh tubuhnya. Kotorannya pun berwarna kuning pucat.
Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan ini mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak segera diobati bisa berakibat fatal.
“Umur 50 hari dioperasi (operasi kasai) untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung ke usus 12 jari. Ternyata setelah di operasi, di cek hatinya sudah hitam dan rusak,” kata wanita berusia 37 tahun ini.
Bilqis hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya.
“Sempat muntah darah dan kotorannya juga berdarah. Dua kuku jari telunjuknya copot karena menggaruk badannya yang gatal karena racun di dalam tubuhnya tidak bisa dinetralisir,” tutur Dewi.
Semakin hari kondisi tubuh Bilqis semakin ringkih dan rentan terhadap penyakit. Untuk menguatkan fisiknya, Dewi melakukan terapi akupunktur kepada Biliqis selama 10 hari.
“Bukan untuk menyembuhkan, tapi hanya memperkuat fisiknya saja. Untuk
menyembuhkan harus operasi transplant hati,” ujar Dewi.
Kondisi kesehatan Bilqis sudah memasuki tahap akhir dan harus segera menjalani operasi transplantasi hati. Operasi tidak bisa dilakukan di Indonesia karena belum ada dokter ahli yang memadai dan alat operasi yang mendukung.

“Dokternya menyarankan untuk segera di operasi. Dokter merekomendasikan operasi dilakukan di Jepang yang membutuhkan dana berkisar Rp 1 miliar,” tutupnya
Putri kedua pasangan Donny Ardianta Passa (33) dan Dewi Farida (37) ini harus segera menjalani operasi transplantasi hati yang hanya bisa dilakukan di luar negeri karena belum adanya peralatan dan dokter yang memadai di Indonesia. Usaha kedua pasangan ini dalam menggalang dana melalui situs jejaring sosial pun tidak sedikit menuai sindiran di dalam perjalanannya.
“Saya tidak peduli orang bilang apa. Tapi mau bagaimana lagi karena tidak ada biaya. Biar kepala jadi kaki, kaki jadi kepala saya bela-belain untuk Bilqis bisa sembuh. Saya sudah hopeless tapi yang membuat saya yakin adalah Prita saja bisa mendapat dukungan yang banyak, mudah-mudahan Bilqis juga bisa,” ucapnya.
Kehadiran Bilqis telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Pemberitaan tentangnya telah sekejap menggugah hati nurani penderma untuk berpaling dari isu-isu pertikaian politik.
Balita 19 bulan itu mampu menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat di Tanah Air. Ketegarannya menghadapi penyakit menggugah hati para dermawan di Tanah Air. Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana lebih dari Rp1,1 miliar berhasil dikumpulkan.
“Luar biasa”, Bilqis adalah anak yang hebat. Dia bisa mengumpulkan banyak uang melalui Koin Cinta Bilqis. Kami tidak menyangka anak ini dilahirkan untuk mendapat perhatian banyak orang seperti ini,” kata ayah Bilqis, Donny.
Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi impian sembuh bagi Bilqis. Meski awalnya seluruh rangkaian operasi transplantasi hati tersebut memerlukan biaya yang tinggi, toh bantuan dermawan terus saja mengalir.
Secercah harapan memang sempat timbul, tetapi kembali tenggelam saat paru-paru Bilqis terserang bakteri ganas dan mematikan. Bayi yang lahir 20 Agustus 2008 itu pada akhirnya harus menyerah pada atresia billier yang telah menyertainya sejak lahir.
Jenazah Bilqis Anindya Passa terbaring di rumah duka dengan berselimutkan kain batik coklat. Suasana haru pun pecah saat pelayat melihat jenazah penderita atresia bilier atau kelainan hati ini.
Disebelah jenazah balita berusia 19 bulan ini, tergolek sebuah boneka Teddy Bear berwarna putih. Boneka beruang inilah yang menjadi obat penenang bagi Bilqis kala rasa sakit menyerangnya.
“Boneka itu selalu bisa membuat Bilqis berhenti menangis kalau dia kesakitan Selain boneka Teddy Bear, Bilqis juga sangat suka lagu-lagu dari group Band ST 12. Setiap Bilqis menangis karena sakit yang ia derita, lantunan lagu-lagu melayu dari band asal Bandung itu selalu bisa membuat Bilqis berhenti menangis.”Kalau didengerin ST 12 yang mana aja, dia langsung berhenti menangis,” ujar sang ayah, Doni Ardiantha Passa
Subhanallah, ditengah bangsa yang carut marut, masyarakat justru mampu berbuat logis sekaligus taktis. ribuan koin dikumpulkan bersama dalam wujud koin cinta Bilqis. Singkat cerita, Bilqis siap diioperasi dan sekali lagi, Dewi menunjukkan kebesara Tuhan lewat semangat dan cinta kasih seorang ibu. Dewi siap mendonorkan hatinya untuk sang buah hati. Sekali lagi, Tuhan menunjukkan kekuasaan-Nya lewat kisah seorang anak kecil. Sungguh Ibu Dewi dan Bapak Doni, anda adalah orang tua yang beruntung. Betapa seorang Bilqis, di usianya yang tak panjang mamou menorehkan sejarah di bangsa ini. Bilqis mampu mengetarkan segala lapisan manusia YANG MASIH MEMILIKI HATI di Indonesia ini untuk mengulurkan tangan, walau hanya do’a sekalipun. Cinta yang anda berdua curahkan padanya dalam hidupnya yang singkat telah mampu mengangkat derajat Bilqis kecil sebagai salah satu NAMA BESAR di Indonesia.
Bilqis kecil memang telah berpulang. tapi sungguh, sekalipun singkat sejarah hidupnya, nama Bilqis kecil justru lebih berarti daripada aktor-aktor politik yang sibuk berlaga dan dengan gagahnya berteriak “ATAS NAMA RAKYAT”. Bilqis kecil bahkan hanya mengerti merengek dan menangis, tapi sungguh, Allah telah berkenan menitipkan sedikit kebesarannya pada Bilqis untuk menggerakkan nurani bangsa ini.
Saat ini, duka dalam pasti masih tersisa pada ibu Dewi dan pak Doni. tapi satu hari, anda berdua akan dengan bangga mengenang perjuangan seorang Bilqis kecil di dunianya yang singkat.
Sebuah perjalanan yang singkat yang penuh dengan makna buat bangsa ini.
Satu pelajaran buat kita semua adalah; ternyata tak perlu nama besar dan kata-kata untuk menggetarkan hati jutaan orang di negeri ini… dan Bilqis kecil serta kedua orang tuanya telah membuktikan semua itu…
Sebuah hikmah pedih yang mungkin bermanfaat bagi kita semua, Wallahu’alam.
manusia boleh berusaha, tapi Gusti Allah yang menentukan. Segala jalan sudah ditempuh, tapi tak ada satu jiwapun di dunia ini yang sanggup menjamin keberhasilah dari hasil yang diharapkan. Sungguh, tidak pernah
nyaman buat siapapun untuk belajar dari sebuah kegetiran. Sungguh sangat pedih ketika kita dipaksa menyimak dan menyibak sebuah hikmah dari kegetiran yang kita atau saudara kita alami. Akan tetapi, sungguh Allah tidaklah pernah memberikan beban melebihi kekuatan kita
Bilqis Anindya Passa meninggal pada 10 April 2010 pukul 15.15 di RS Karyadi, Semarang, Jawa Tengah, akibat gagal napas dalam proses yang harus ia jalani sebelum operasi cangkok hati. jenazah mungil ini dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir di TPU Kawi-kawi, Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.
Selamat jalan Bilqis, innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar